Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) (ENERGI)
Deskripsi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah teknologi pembangkitan listrik yang dapat diimplementasikan hampir diseluruh wilayah. Instalasi, operasi dan perawatan PLTS sangat mudah sehingga dapat diadopsi oleh masyarakat. Teknologi PLTS terbagi atas PLTS skala rumah tangga atau Solar Home System (SHS) dan PLTS komunal (Centralized PV). Dalam rangka pemerataan akses kelistrikan dan diversifikasi energi, PLTS adalah solusi penyediaan tenaga listrik yang ramah lingkungan terutama bagi daerah yang belum terjangkau listrik PLN. Di Kota Padang Panjang penggunaan energi sinar matahari untuk tenaga listrik belum dimanfaatkan secara maksimal hal ini lebih disebabkan karena Kota Padang Panjang adalah Kota Hujan sehingga sinar matahari tidak begitu optimal untuk dimamfaatkan. Namun seiring dengan kemajuan teknologi ternyata keadaan tersebut bisa dimamfaatkan secara lebih maksimal. Untuk tahap awal kemungkinan akan kita coba pemanfaatannya untuk gedung gedung pemerintah. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Padang Panjang akan mencoba mengembangkan PLTS Rooftop untuk gedung – gedung Pemerintah beserta jaringan distribusi dan instalasinya, dengan nilai investasi sebesar Rp. 16.683.500.000.- ( Enam belas milyar enam ratus delapan puluh tiga ribu lima ratus ribu rupiak.- ). Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini merupakan salah satu dari energi baru dan terbarukan yang diharapkan memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan. Saat ini pembangkit listrik di Indonesia sebagian besar merupakan pembangkit listrik bersumber bahan bakar fosil, dan metode -metode pembangkitannya menghasilkan gas rumah kaca. Dengan adanya pembangkit listrik tenaga surya, tentunya memberi dampak dalam mengurangi CO2 yang biasa dihasilkan oleh proses pembangkitan listrik. Berdasarkan Avoided and Emission Generation Tools (AVERT 2017), Dengan total energi yang dihasilkan mencapai 30.6 MWh maka ini setara dengan jumlah CO2 yang bisa dikurangi dari proses pembangkitan energi konvensional sebanyak 22.838.565 kg atau setara dengan 82.000 pohon. Selama beroperasi, system PLTS tidak menimbulkan kebisingan,dan tidak ada substansi yang dikeluarkan, sehingga tidak mengganggu kondisi lingkungan seperti sedia kala. Pemasangan pada bagian atap juga akan memperpanjang umur atap karena akan mengurangi suhu yang diterima oleh atap sebesar 2.5?C. Proses pembangunan PLTS juga akan berdampak kepada masyarakat lokal, dengan cara pemberdayaan masyarakat untuk proses pembangunan PLTS. Dengan adanya penghematan listrik pada bangunan milik pemkot, hal ini bisa menjadi tambahan nilai ekonomis bagi pemerintahan kota Padang Panjang untuk dialokasikan kesektor lain.